Kamis, 30 Juni 2016

aqidah akhlak semester 1 tarbiyah



BAB I
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERCAYAAN MANUSIA TERHADAP TUHAN
Tanggapan seseorang tentang tuhan berbeda antara satu orang dengan yang lain  (sangat tergantung pada kemampuan berfikir). Keinginan untuk menyembah atau mengabdi sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia yang membedakan adalah cara pengungkapanya (sangat tergantung pada kualitas pribadi manusia itu masing masing).
Pengelompokan agama di bagi menjadi (2) kelompok ;
1)      Revelead religion (agama samawi)
2)      Agama alamiah (agama budaya)
Kepercayaan masyarakat primitif ;
1)      Paham animisme
2)      Paham dinamisme
3)      Paham polytheisme
4)      Paham henotheisme
5)      Paham monotheisme
Perkembangan ilmu pengetahuan membawa kemajuan yang berdampak positif, namun memunculkan paham paham yang mengarah kepada hilangnya kepercayaan terhadap tuhan sebagai penguasa alam. Paham itu yaitu ;
1)      Paham naturalis
2)      Paham atheisme
3)      Paham agnotheisme
Tuhan dalam Al-Qur’an di sebut dengan beberapa cara, terkadang di sebut dengan Allah, ataupun Rabbun, pada kesempatan lain di sebut dengan menggunakan ar Rahman, ar-Rahim, al Malik dan sebagainya.
Tuhan di dalam al-Qur’an tidak di gambarkan secara fisik, material, karena Dia bukan materi. Dalam hal ini manusia dengan segala keterbatasannya tidak mungkin dapat mengukur tuhan dengan pendekatan material. Oleh karena itu, guna membantu manusia agar dapat memahami eksistensi Tuhan, dengan segala kasih sayang Nya, Tuhan memperkenalkan diri melalui sifat sifat Nya. Memahami sifat tuhan sebagaimana yang di sajikan dalam alQur’an hendaknya di lihat secara totalitas, di letakkan secar objektif dan di kaitkan satu sama lain. Inti konsepsi dari ayat al Qur’an yang berbicara tentang tuhan yaitu keEsaan Tuhan, yang meliputi ;
1)      Esa dalam sifat
2)      Esa dalam zat
3)      Esa dalam perbuatan
Ilmu tauhid merupakan induk bagi semua ilmu pengetahuan dalam agama islam. Yang membicarakan masalah keyakinan terhadap tuhan berdasarkan AlQur’an dan asSunnah.
Macam macam tauhid ;
1)      Tauhid rububiyah
Meyakini bahwa Allah sebagai satu satunya Rabb
2)      Tauhid Mulkiyah
Mengimani Allah sebagai satu-satunya Malik
3)      Tauhid Ilahiyah
Mengimani Allah sebagai satu-satunya Illah.

Konsep keEsaan Tuhan dalam al-Qur’an, bertalian dengan konsep kesatuan dalam semua sistem ciptaan-Nya. Sehingga pandangan yang di introduksi oleh al Qur’an, bukan hanya tentang keEsaan tuhan, melainkan juga keEsaan dalam sistem semesta alam manusia dan hukum yang mengatur keharmonisannya.inilah konsep monotheisme murni yang kokoh, yang hanya di miliki oleh ajaran agama islam.
Konsekwensi beriman kepada tuhan di harapkan dapat mendorong manusia agar dalam segala aktivitasnya di dunia ini termasuk dalam pemanfaatan alam harus didasarkan pada hukum tuhanyang di perlihatkan kepada ciptaanya-Nya. Dengan demikian konsepsi iman membawa manusia hidus bebad merdeka dan bertanggung jawab. Di dini manusia akan memiliki tempat bergantung dan mengabdi kepada Tuhan. melalui iman kepada Allah ia memperoleh tujuan dan jalan hidupnya yang harus ia tempuh. Karena itu dalam al Qur’an konsep iman bukan hanya merupakan dogma yang statis, melainkan sumber motivasi yang amat dahsyat, rasional dan objektif. Tanpa iman manusia akan kehilangan motivasi dan membawa ia rugi dunia akhirat.


 
BAB II
MAKNA IMAN DALAM ISLAM
Iman adalah pembenaran dan pernyataan yang di ucapkan dengan lisan dan di buhulkan dalam hati, di wujudkan dalam perbuatan. Puncak iman kepada Allah addalah zuhud dan wira’i di tenggah nya adalah taat dan yaqin. Dan taqwa merupakan bukti dari iman yang kuat (patuh pada aturan Allah).
Inti ajaran dalam agama adalah iman. Inti dari iman adalah bertauhid kepada Allah. Jadi, jika iman seseorang telah sempurna dan bertauhid maka akan lahir rasa cinta kepada Allah, taat, patuh dan takut. Hal inilah yang melahirkan sikap wira’ dalam diri seorang muslim.



BAB III
WAWASAN AL-QUR’AN TENTANG MANUSIA

Manusia adalah mahluk yang paling unggul di antar mahluk lain yang di ciptakan oleh Allah SWT. manusia di bekali kebebasan untuk menentukan pikiran kepada Allah, sedang makhluk lain tidaknmampu menentukan pikirannya. Pengertian manusia sendiri sangatlah beragam. Dalam al-Qur’an ada tiga istilah yang mengacu pada makna pokok manusia ;
a)      Al-Basyar
Manusia adalah mahluk biologis yang memerlukan makan, minum, seks, dan lain lain.
b)      Al-Insan
o   Insan sebagai khalifah
o   Insan sebagai predisposisi negatif dalam diri manusia
o   Dalam proses penciptaanya
c)      An-Nas
Menunjukkan pada kelompok atau golongan manusia
Status manusia sebagai khalifah dapat di ukur dari sejauh mana ia dapat melakukan kekhalifahanya itu. Dalam melaksanakan fungsi kekhalifahan, manusia di minta agar melakukan sikap yang bertanggung jawab, karena itu manusia di perintahkan berpegang teguh pada kebenaran dan tidak menuruti hawa nafsu. Manusia di ciptakan oleh Allah hanya memiliki satu periode dalam kehidupannya, yaitu periode beribadah kepada Allah.
Hakikat ibadah kepada Allah yaitu ;
a.       Melaksanakan seluruh perintah Allah dan menjauhi segala laranganNYA.
b.      Selalu berkata “insyaAllah” dalam seluruh rencana dan aktivitas yang di lakukan.
c.       Memberikan apa saja saat kepentingan Allah menghendaki.


BAB IV
BEBERAPA HAL YANG BERTENTANGAN DENGAN TAUHID
Hal yang bertentangan dengan tauhid adalah semua perilaku yang keluar dari kerangka tauhid atau tidak membuat seseorang masuk ke dalam penganut tauhid. Yaitu seperti murtad. Dan beberapa hal yang bertentangan dengan tauhid dan kesempurnaan tauhid;
a.       Syirik
Yaitu menyamakan sesuatu selain Allah dengan Allah pada apa yang menjadi kekhususan Allah.
b.      Kufur
Yaitu mengingkari suatu bagian dari ajran islam dimana tanpa bagian itu keislaman seseorang menjadi tidak sempurna.
c.       Nifaq.

Perpecahan dalam tubuh umat islam banyak di sebabkan oleh fitnah kaum munafiqin, yaitu ;
a)      Menghilangkan kepercayaan kepada para sahabat Rasulullah.
b)      Merusak validitas sumber sumber islam yang asli (Al-Qur’an dan as-Sunnah) serta metode penerimaan ajaran islam.
c)      Menghancurkan islam secara parsial maupun keseluruhan.
d)      Menyebarkan rasa permusuhan dan perpecahan dalamm tubuh umat islam.
e)      Membatalkan konotasi nash nash wahyu atas hakikat islam.




BAB V
IMAN KEPADA HARI AKHIR
Beriman kepada hari akhir adalah konsekuensi logis dari beriman kepada Allah, RasulNYA, beserta wahyu yang di bawanya.Segala bentuk amal perbuatan manusia akan di hisab atau di perhitungkan di hari akhir, jadi kehidupan manusia di hari akhir di tentukan oleh amal perbuatan yang di lakukan selama di dunia.
Akal manusia bebas menentukan apakah dia menjadi seorang muslim aatau kafir, oleh karena itu manusia harus percaya dan berpegang teguh terhadap ajaran agama yang di turunkan oleh Allah.
Di dalam Al-Qur’an Allah telah menjelakan tentang hari akhir. Lebih dari dua ratus ayat yang menerangkan tentang fenomena alam dan kejadian yang berhubungan dengan hari akhir.
Perjalanan kehidupan di akhirat akan melalui fase-fasse berikut ini;
a.       Jagad raya dan seluruh isi nya akan hancur lebur dan binasa. Kejadian ini di sebut hari kiamat.
b.      Yaum al-Ba’as wa al Hasyr (hari kebangkitan dan pengumpulan)
c.       Yaum al-Ardh (hari pertunjukan)
d.      Yaum al-Hisab (hari perhitungan)
e.       Yaum al-Jaza’ (hari pembalasan)
Serga dan neraka termasuk hal ghaib yang mana pengetahuan manusia hanyalah sebatas apa yang di terangkan dari nash al-Qur’an maupun Hadis.
Kekal atau tidaknya siksa neraka seseorang tergantung kepada kehendak Allah semata. Yang maha adil dan teliti dan tidak mungkin mendzalimi hamba-Nya.


2 komentar: